Arab Saudi ialah negara paling luas di Jazirah Arab yang terkenal sebagai salah satu negara eksportir minyak bumi terbesar di dunia. Selain itu, negara dengan bentuk pemerintahan monarki ini juga benar-benar kondang seantero dunia karena terdapat dua kota Makkah dan Madinah.

Kedua kota ini benar-benar disucikan dalam agama Islam. Tiap tahun terlebih dalam musim haji, dua kota ini dipadati umat Islam dari segala penjuru dunia.

Kerajaan Arab Saudi yang kita kenal saat ini baru terwujud pada 23 September 1932. Tapi sebenarnya sekiranya diselidiki, permulaan abad ke-18 telah timbul negara Saudi pertama. Berikut sejarah berdirinya kerajaan Arab Saudi.

1. Negara Saudi pertama

Negara Saudi pertama

Seorang ulama bernama Muhammad bin Abdul Wahhab mengajarkan pemahaman pemurnian agama. Sebab banyak yang menyangkalnya, Abdul Wahhab mencari perlindungan. Ia langsung menjalin aliansi dengan pemimpin lokal bernama Muhammad bin Saud sejak 1726.

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, koalisi ini berkembang pesat terlebih soal ekspansi militer. Satu per satu musuh ditaklukkan.

Ketika Abdul Aziz menggantikan ayahnya Muhammad bin Saud yang mangkat pada 1765, aliansi dengan Abdul Wahhab konsisten terjaga. Bahkan Abdul Wahhab berperan besar sebagai pengendali administrasi sipil negara tersebut.

Abdul Aziz sendiri didampingi putranya Saud, memilih melakukan ekspansi ke kota-kota lainnya. Pada 1788, negara Saudi ini menguasai wilayah dataran tinggi Najd. Abdul Wahhab wafat empat tahun kemudian.

Tapi kekuasaan aliansi ini telah meluas sampai ke sebagian besar Semenanjung Arab, termasuk Makkah dan Madinah.

Tren dan keberhasilan aliansi ini mengusik Kekaisaran Ottoman, energi dominan di Timur Tengah dan Afrika Utara pada saat itu yang berfokus di Konstantinopel (Istanbul), Turki.

Pada tahun 1818, Ottoman mengirim pasukan ekspedisi besar yang dipersenjatai dengan artileri modern ke wilayah barat Arab.

Tentara Ottoman mengepung Diriyah dan menghancurkan kota tersebut. Pemimpinnya Abdullah bin Saud dicokok kemudian dibawa ke Konstantinopel untuk dieksekusi mati.Keluarga Saud tercerai berai. Ada yang melarikan diri, sementara sisanya dikirim ke penjara Mesir bersama keturunan Abdul Wahhab.

2. Negara Saudi kedua

Negara Saudi kedua

Dinasti Saud berhasil pulih kemudian mendirikan negara Saudi kedua saat pada 1824 cucu Muhammad bin Saud bernama Turki berhasil merebut Riyadh dan mengusir garnisun Mesir. Sejak itu, Riyadh menggantikan Diriyah sebagai ibu kota negara. Dinasti Saud berhasil merebut kembali beberapa kota. Turki juga berhasil mengembangkan sektor pertanian, perdagangan, dan sastra.

Tetapi Turki hanya memerintah satu dekade saja. Dia dibunuh oleh sepupunya yang ambisius. Si Turki bernama Faisal balas dendam dengan meracun pembunuh ayahnya itu.

Ottoman kembali mengusik negara ini pada 1865 yang dipimpin anak Faisal bernama Abdulrahman. Kali ini Ottoman mendukung keluarga Al Rashid di Hila untuk menggulingkan negara Saudi.

Menghadapi lawan yang lebih kuat, Abdulrahman bin Faisal Al-Saud terpaksa mundur pada 1891. Dia mencari perlindungan dengan suku-suku Badui di padang pasir luas di Arabia timur.

Dari sana, Abdulrahman dan keluarganya termasuk putranya Abdulaziz mengerjakan perjalanan ke Kuwait. Mereka tinggal di sana hingga tahun 1902.

3. Kerajaan Arab Saudi modern

Kerajaan Arab Saudi modern

Abdulaziz muda, berhasrat merebut kembali warisan keluarganya dari Al-Rashid yang sudah mengambil alih Riyadh.

Dalam usia 22 tahun, pada 15 Januari 1902 dengan dipandu 40 pengawal Abdulaziz bergerak menuju Riyadh. Dia berhasil merebut Benteng Masmak dan mengumpulkan penyokong lama dinastinya. Peristiwa legendaris ini menandai awal penyusunan negara Arab Saudi modern.

Ketika Perang Dunia I (1914-1918), Abdulaziz memutuskan berkoalisi dengan Inggris. Keduanya punya kepentingan yang sama menumbangkan Kekaisaran Ottoman. Sesudah Ottoman roboh, Abdulaziz merajai segala Najd dan Hijaz, termasuk Makkah dan Madinah, pada tahun 1924 hingga 1925.

Dalam cara kerjanya, ia menyatukan suku-suku yang berbentrokan menjadi satu bangsa. Pada 23 September 1932, negara hal yang demikian dinamai Kerajaan Arab Saudi, negara Islam dengan bahasa Arab sebagai bahasa nasionalnya dan Alquran sebagai konstitusinya.

Abdulaziz memerintah Kerajaan Arab Saudi hingga tahun 1953. Sesudah Abdulaziz wafat, Arab Saudi berturut-ikut dipimpin Raja Saud, Raja Faisal, Raja Khalid, Raja Fahd, Raja Abdullah, dan Raja Salman yang memerintah sejak 2015.