Isabel I de Castilla atau Isabel I dari Kastila adalah seorang ratu Kastila dan Leon. Dia merupakan permaisuri Aragon, sebagai istri dari Fernando II di 19 Oktober 1469. Pernikahan mereka ini merupakan dasar dari penyatuan politik Spanyol di bawah kepemimpinan cucu mereka, Carlon I atau Karl V, Raja Kastila dan Aragon, dan Kaisar Romawi Suci. Ini juga mengawali masa keemasan dari Spanyol.

Pada awal kehidupannya, Isabel berada di urutan kedua untuk menjadi pewaris takhta. Di tanggal 17 November 1453, permaisuri Isabel melahirkan seorang putra yang bernama Alfonso, ini membuat Isabel kini berada di urutan ketiga untuk pewaris tahta yang suka pada permainan Situs Khusus Judi Slot Online Bet Kecil.

Ketika Isabel dipindahkan karena ada raja baru, Isabel mendapati masa yang sulit. Mereka hidup di dalam katil dan dalam keadaan yang miskin serta kekurangan uang. Meski Juan II mewasiatkan agar Isabel, Ibunya, dan Alfonso diberikan kehidupan yang layak, tapi ternyata mereka malah diberikan kehidupan yang ketat oleh raja baru, Enrique IV.

Kehidupan Isabel mulai membaik saat ia di Segovia. Di sana ia belajar pendidikan seperti membaca, menulis, matematika, juga agama. Kehidupan nyaman Isabel ini ia rasakan selama di Segovia, tapi ia tetap dilarang untuk meninggalkan tempat itu atas perintah Enrique.

Selanjutnya, para bangsawan pun mulai terlibat perselisihan dengan Enrique, mereka juga memaksa agar pangeran Alfonso untuk menjadi pewaris. Bahkan mereka meminta agar Alfonso bisa duduk di tahta.

Hal ini menyebabkan mereka pun berhadapan dengan pasukan Enrique di dalam perang Olmedo kedua pada 1467. Perang ini berakhir seri, namun Enrique akhirnya setuju untuk memberikan Alfonso Perwaris tahta dengan menikkah putrinya dengan Alfonso.

Tapi, setelah Alfonso ditetapkan sebagai pewaris tahta, ia meninggal di tahun 1968, kemungkinan karena wabah. Para bangsawan pun beralih untuk mendukung Isabel. Tetapi dukungan ini terus melemah, karena Isabel lebih suka perundingan untuk melanjutkan perang. Setelah diputuskan perang berhenti, Enrique pun menetapkan Isabel sebagai seorang pewaris dan Isabel tidak akan menikah jika tidak ada persetujuan dari Enrique.

Setelah mangkatnya Enrique, Isabel pun menjadi Ratu Kastila di tahun 1474. Di bawah kepemimpinannya, Isabella I dan Raja Ferdinand berhasil untuk menyatukan hampir seluruh wilayah Spanyol di tahun 1497. Setelah ia memerintah selama 1 tahun lamanya, Isabella I memaksa para rakyat Yahudi dan juga Muslim untuk pindah keyakinan menjadi Kristen.

Bukan hanya itu saja, ia juga mendirikan inkuisisi untuk melakukan pengadilan ke orang-orang yang tertangkap basah jika masih menjalankan agama lainnya. Ini membuat banyak warga Yahudi terusir ke luar Spanyol agar mereka bisa mempertahankan keyakinan mereka.

Sedangkan mereka yang tertangkap, mereka mendapat hukuman yang kejam atau bahkan dijadikan budak tanpa boleh bermain judi yang saat ini sudah sangat terkenal apalagi untuk Judi Bola Online Terpercaya.

Selain sibuk untuk memerintah, Isabel juga mengarahkan perhatian dia kepada urusan pewarisan takhta dengan melakukan pernikahan antar dinasti ke anak-anaknya. Di awal tahun 1947, awalnya semua tampak sesuai dengan rencana.

Tetapi seberjalannya, yang berhasil hanya terjadi pada tiga putri mudanya. Secara resmi, Isabel pun mundur dari urusan pemerintahan di 14 September 1504 dan mangkat di tanggal 26 November.

Dia pun dimakamkan di Capilla Real, Granada yang dibangun oleh cucunya, Carlos I.

Itulah sedikit kisah mengenai salah satu ratu paling kejam yang ada di dunia, Isabel I dari Kastila.