Di semenanjung Benua Eropa, pada detik ini masih terdapat satu kerajaan yang begitu powerful diantara kerajaan-kerajaan lainnya. Apakah anda tahu? Ya betul, tidak salah lagi, Kerajaan Britania Raya adalah jawabannya.

Dengan sejarah yang rumit nan panjang membuat Kerajaan Britania Raya ini terdiri dari 4 negara besar, yaitu Negara Inggris, Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia. Dalam kenyataannya, banyak konflik yang terjadi di antara 4 negara ini yang kebanyakan disebabkan karena perasaan iri terhadap pengaruh kuat Inggris yang lebih dominan dari 3 negara lainnya. Seribu hal bisa diulas mengenai kerajaan yang sekarang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II ini, salah satunya mengenai sisi gelap kerajaan yang lumayan jarang dibahas. Apakah anda tertarik? jika iya, berikut dijabarkan beberapa poin mengenai sisi gelap Kerajaan Britania Raya,

1. Perebutan Kekuasaan

Perebutan Kekuasaan

Dalam sistem kerajaan, singgasana lazimnya diteruskan oleh keturunan langsung dari seorang pemegang takhta. Artinya, jika seorang raja atau ratu meninggal, mahkota secara aturan yang berlaku akan diberikan pada anaknya atau saudaranya (jika sang pemegang takhta tidak mempunyai keturunan). Namun tak jarang sebab hal tersebut, terjadi pertikaian diantara anggota lain dalam kerajaan yang merasa lebih berhak memimpin daripada sang penerus. Banyak dari pertikaian perebutan kekuasaan ini berbuntut dengan peristiwa berdarah, seperti saat Ratu Mary I merebut takhta dari Ratu Jane Grey yang hanya memimpin kerajaan dalam 9 hari. Dengan dukungan yang ada, Ratu Jane Grey berhasil digulingkan oleh Ratu Mary I, setelah itu Ratu Jane Grey pun ditangkap dan dihukum mati oleh Ratu Mary I sebagai pemegang takhta baru yang terkenal dengan kekejamannya.

2.Perang Saudara

Perang Saudara

Dengan sejarah rumit nan panjang yang dimiliki oleh Kerajaan Britania Raya, 3 perang saudara besar menjadi catatan paling krusial bagi kerajaan ini. Ketiga konflik bersenjata tersebut terjadi antara kaum Roundheads yang mendukung Parlemen melawan kaum Royalis yang mendukung Raja Charles I dan Raja Charles II. Ujung dari peristiwa perang saudara tersebut membuat Raja Charles I dieksekusi mati dan pengasingan diri bagi Raja Charles II. ‘Revolusi Agung’ yang menuliskan bahwasanya seorang raja atau ratu tidak dapat memimpin kerajaan tanpa persetujuan Parlemen juga lahir setelah kejadian perang saudara yang kelam ini.

3. Kolonisasi

Kolonisasi

Pada masa Imperium Britania Raya, banyak negara yang dijajah oleh kerajaan ini dari mulai Benua Amerika, Asia, hingga Afrika. Kolonisasi ini dilakukan oleh Kerajaan Britania Raya setelah melihat kesuksesan kolonisasi yang dilakukan Spanyol dan Prancis. Penagihan pajak secara paksa, mengambil alih lahan, dan perbudakan adalah beberapa tindakan kolonisasi kejam kerajaan terhadap negara yang dijajahnya. Hasilnya pun bisa dilihat hari ini, Kerajaan Britania Raya mempunyai banyak aset hasil pembayaran dari negara-negara yang dijajahnya, seperti mempunyai segudang limpahan emas yang mereka ambil dari negara-negara di Benua Afrika.

Nah, begitulah beberapa sisi gelap dari Kerajaan Britania Raya yang merupakan satu-satunya anggota tetap dewan keamanan PBB yang berbentuk kerajaan, berbeda dari 4 negara lainnya. Meskipun catatan sejarah ini sudah terjadi di abad yang lampau, namun tetap saja kita tak bisa menutup mata akan hal ini. Seperti sejarah yang terang, sejarah yang kelam juga harus terus dipelajari sampai kapanpun agar sejarah kelam tersebut tidak kembali terjadi di masa yang akan datang. Anda setuju kan?