Seperti yang kita ketahui kalau kerajaan merupakan tempat di mana diperintah oleh seorang raja atau seorang ratu. Kerap kali kerajaan disebut dengan monarki, itu karena kerajaan dipimpin oleh seorang yang mewariskan kepemimpinan dari pewaris yang sebelumnya.
Sebuah kerajaan dapat menjadi sangat besar, seperti misalnya di kerajaan Inggris Raya yang masih ada hingga saat ini. Selama abad ke-19, Britania Raya yang diperintahkan oleh London bahkan membentang sampai ke lima benua.
Biasanya kerajaan dipecah menjadi sebuah wilayah yang lebih kecil, seperti misalnya menjadi sebuah negara atau provinsi.
Tapi apa, ya kerajaan pertama di dunia yang mulai menguasai kota dan pemukiman sehingga menjadikan sebuah kerajaan. Awalnya para penguasa ini menjanjikan perlindungan kepada para penduduk atau rakyat dan sebagai imbalan para rakyat harus membayarkan pajak ke raja atau kerajaan. Dengan demikian mereka bisa memiliki kekuatan dalam menegakkan hukum di kerajaan tersebut.
Sekitar tahun 3000 sebelum masehi, kerajaan pertama didirikan. Tepatnya di Sumeria dan Mesir. Sumer sendiri merupakan sebuah kerajaan yang berada di antara sungai Trigis dan Efrat di Irak.
Para orang Sumeria ini memiliki bahasa tertulis mereka tersendiri serta melakukan proyek konstruksi pertama. Kala itu mereka melakukan proyek saluran irigasi sampai ke kuil besar yang disebut dengan nama Ziggurat.
Ada beberapa bukti kalau kerajaan satu ini berdagang bahkan berperang dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
Setelah beberapa ribu tahun kemudian, kerajaan Teotihuacan berkembang di Amerika Utara. Kerajaan satu ini berpusat di Meksiko, tepatnya di kota Teotihuacan. Terdapat setidaknya lebih dari 100.000 penduduk di sana, membuat kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan kuno terbesar di dunia.
Lalu ada apa lagi kerajaan tertua di dunia? Selanjutnya ada kerajaan yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, yaitu kerajaan Mesir. Di sini mereka dipimpin oleh seorang raja yang disebut dengan nama Firaun.
Mereka pun sempat mencapai puncaknya, tepatnya ketika di periode Kerajaan Baru. Kala itu Mesir tengah dipimpin oleh Firaun Amenhtop III yang memimpin sejak tahun 1386-1349 sebelum Masehi.
Kerajaan ini membentang sepanjang pantai Mediterania sampai ke Turki untuk bagian utara, sedangkan sampai ke Eritrea di Selatan.
Hingga sekarang ini masih terdapat beberapa kerajaan yang masih diperintah oleh raja secara mutlak, misalnya Raja Salman Bin Absulaziz Al Saud yang berada di Arab Saudi, Raja Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, dan Raja Mswati III dari Swaziland.
Kerajaan-kerajaan ini memiliki badan legislatif dan perangkat hukum, yang di mana raja tetap menjadi otoritas terakhirnya.
Meski kerajaan identik dengan raja, tapi nyatanya banyak kerajaan yang juga tidak memiliki raja. Hal ini dikarenakan karakteristik dari suatu kerajaan berbeda dibandingkan dengan kerajaan lainnya.
Kini sebagian besar kerajaan yang ada adalah konstitusional. Di mana raja dan ratu lebih bertindak kepada kepala negara seremonial dan dengan tanggung jawab publik. Seperti misalnya promosi pariwisata juga minat terhadap sejarah juga budaya bangsa. Mereka tidak memiliki otoritas politik yang besar.
Di bawah monarki konstitusional ini, negara lebih diatur dengan konstitusi atau undang-undang yang dijalankan oleh presiden atau perdana meteri yang sudah dipilih oleh rakyat.
Seperti misalnya di Inggris, di mana Ratu Elizabeth II merupakan kepala negara resmi, namun bangsanya diatur oleh perdana menteri juga parlemen. Atau kerajaan di Thailand yang dulu merupakan kerajaan Siam kini merupakan kerajaan Modern. Di tahun 1932 mereka mengakhiri monarki absolutnya dan lebih memilih untuk demokrasi dengan dipimpin oleh pemimpin terpilih juga pengadilan hukum.